Xin Yao menghela napas pelan, menatapnya dalam-dalam.
“Ramuan yang kau buat… sudah tepat tapi, masih setengah jalan. Tapi ada bahan penting yang belum kau temukan. Penetral racun ini hanya ada pada tanaman ‘Xue Lan’ … bunga giok hitam yang hanya mekar di negeri Shang.”
Kaisar tertegun, sorot matanya berubah gelap penuh amarah.
“Shang lagi …! Jadi benar, semua ini memang rencana mereka. Mereka ingin aku berlutut, datang meminta, menyerahkanmu sebagai ganti obatnya.”
Xin Yao mengguncang tangannya pelan, memaksa Kaisar kembali menatapnya.
“Paduka … jangan biarkan amarah membutakanmu. Jika kau pergi ke Shang, kau harus hati-hati. Mereka tidak hanya mengincar negerimu, tapi juga aku. Ingat, tanpa obat penetral itu … aku tidak akan bertahan lama.”
Kaisar menutup mata sejenak, suaranya sera
