Sebuah ketukan di pintu mengalihkan perhatian Aldrich yang tengah asik berkutat dengan laporannya di depan komputer. Ia tersenyum melihat Gino berdiri di depan pintu ruang kerjanya. "Ngapain berdiri disono. Buruan masuk." ucap Aldrich meminta sahabatnya itu masuk. Gino pun masuk dan duduk di sofa. "Whats'up Bro?" "Kagak ada. Gue mau ngajakin elu hangout. Elo pasti ngga mau." Aldrich menganggukkan kepalanya. "Sorry Bro bukannya ngga mau, tapi saat ini gue belum bisa. Emang mau nongkrong dimana sih?" "Itu sepupu gue si Andre buka cafe baru di Kemang. Besok malam pembukaan cafenya, nah gue di suruh datang bawa pasangan eh elunya yang ngga bisa." Aldrich melempar pulpen ke arah Gino. Pria itu tertawa. "Dih najis lo. Gue masih normal ya. Enak aja lu!!" "Santuy aja kali Bro. Yang bilang