Satu minggu sudah berlalu, dan Bryssa sudah benar-benar merasa bahwa Zavier sudah tidak mempedulikannya lagi. Ia benar-benar berada dalam ketidakpastian. Bryssa mencoba untuk tidak memikirkan semua ini tapi semakin dia tidak ingin memikirkan ini, semakin ia terpaku pada Zavier. Kapan ia akan mendapatkan kebahagiaan seperti Beverly? Sahabatnya itu bahkan sudah menikah dengan pria yang ia cintai. Akhir-akhir ini Bryssa sering sendirian. Ia sarapan sendirian, makan siang sendirian dan makan malam sendirian. Seperti saat ini, Bryssa sedang duduk sendirian di sebuah cafe ditemani dengan secangkir espresso hangat. Bryssa memeriksa ponselnya, tak ada panggilan masuk ataupun pesan dari Zavier. Ia benar-benar jadi menyedihkan sekarang, menunggu seseorang yang keberadaannya jelas sedang dalam p