“Bumbu percintaan banyak jenisnya ; cemburu, kesalahpahaman, perdebatan dan lainnya. Anggap saja semua itu sebagai pemersatu, bukan alasan untuk saling melepaskan satu sama lain.” Hari ini, aku kedatangan tamu, tetapi bukan Anestesi. Gara, pacar Angin, tidak ada ombak ataupun badai, tiba-tiba datang ke rumah. Padahal, Angin sedang tidak ada di rumah, demikian pula kedua orang tuaku, hanya ada aku, sendiri. Pada awalnya, aku tidak mengenali Gara karena dia mengubah gaya rambutnya yang awalnya sedikit panjang menjadi undercut. Lelaki yang datang mengenakan Graphic T-shirt dengan celana chino dan sepatu sneaker itu membuatku pangling. Gayanya casual, tetapi terlihat santai. “Sore, gue Gara, Anginnya ada?” Dia memperkenalkan diri, seolah tahu kalau tidak

