BAB 16

1197 Kata

SUARA tebasan dan sebuah guyuran air di mukaku membuat mataku terbuka lebar. Warna merah dan sebuah leher tanpa kepala menyambut pemandanganku untuk pertama kalinya. Aku diam. Mencoba mencerna kejadian sebenarnya hingga sebuah tubuh ambruk ke atas tubuhku. Aku meronta dan berusaha bangun secepatnya. Tapi lantai yang licin membuatku tergelincir dan kembali terjatuh. "Airish! Apa kau baik-baik saja!" teriakan panik itu membuatku mendongak. Bian. Dia memegang sebuah katana berlumur darah. Aku melirik sampingku. Genangan darah yang sangat banyak. Bahkan di sekujur tubuhku dipenuhi darah basah yang sangat bau. Aku terenyak ketika mengingat tentang pertarunganku beberapa saat lalu. Sebuah tubuh tanpa kepala dengan gaun malam indah dibalut darah dan beberapa helai rambut yang patah. Aku han

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN