BAB 08.1

890 Kata

AKHIR-AKHIR ini aku menjadi gadis pemikir keras yang suka mendekam sendirian di kamar. Aku tidak pergi kuliah beberapa hari terakhir. Bukan karena Bian yang masih terluka, tapi karena aku tengah memikirkan apa yang terjadi denganku tujuh tahun lalu. Walau tak ada ingatan apa pun lagi yang berhasil kuingat, tapi aku tetap tidak menyerah dan terus mencoba mengingat-ingat semuanya kembali. Walau rasanya percuma, tapi aku terus mencoba. Bian masih terluka, tapi kata Axa, lukanya sudah mulai membaik daripada sebelumnya. Aku tidak tahu dengan pasti, karena aku belum melihat keadaannya lagi sejak pertama kali aku membawanya masuk ke kamar Axa. Sekali pun aku memiliki pertanyaan padanya, aku tetap tak menemuinya. Aku memilih menjauh darinya, karena sejujurnya aku tidak tega melihatnya terluka.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN