"Ini surat apa?" Suara Romeo memecah keheningan ruangan, disertai dengan surat yang dilemparkannya ke meja di depan Maudy. Surat itu terjatuh dengan bunyi lembut, namun kehadirannya cukup mengguncang hati Maudy yang selama ini berusaha tenang. Ia menatap surat itu, napasnya tercekat, menyadari bahwa rencananya untuk menghilang diam-diam kini tak lagi tersembunyi. “Saya mau resign.” Maudy menjawab, suaranya berusaha tegar, meskipun di dalam hatinya ada gejolak yang bergemuruh. Tangannya turun ke perutnya yang masih datar, usapan lembut yang ia sembunyikan di balik meja, seolah mencoba melindungi rahasia terbesarnya—bahwa di sana, ada kehidupan yang bertumbuh, anak yang tak pernah ia duga akan hadir di antara mereka. Romeo mengamatinya dengan sorot mata tajam, seolah ingin menelusuri seti