Rangga melangkah masuk dengan percaya diri, seolah-olah rumah itu adalah miliknya. Senyumnya menyeringai, memperlihatkan sisi gelap yang selama ini terselubung di balik topeng keangkuhan. Lika berdiri tegak di ruang tamu, tubuhnya gemetar antara marah dan takut. "Rangga! Apa yang kamu lakukan?'' teriaknya, suaranya menggema di ruangan. Pria itu menghampirinya dengan langkah lambat tapi pasti, matanya berkilat penuh kesombongan. Tanpa ragu, ia meraih tangan Lika, jemarinya yang dingin mencengkeram dengan kasar. "Ayahmu memang harus dipenjara, sayang," ucap Rangga dengan nada datar, namun penuh ancaman tersirat. Lika mencoba menarik tangannya, tapi genggamannya terlalu kuat. Matanya yang basah oleh amarah menatap Rangga tajam. ''Ayahku kamu fitnah! Ayahku tidak mungkin melakukan koru