''Romeo!" Erina kembali mencoba meraih tangan Romeo, jemarinya gemetar, seperti ingin menahannya dari sesuatu yang tak terhindarkan. Namun, tangan itu menepisnya dingin, seolah membentuk jarak yang tak lagi bisa ia rengkuh. ''Benar, apa yang dikatakan Maudy," suara Romeo tajam seperti bilah pisau yang menusuk d**a Erina. "Kamu memang harus dihukum. Jangan ke mana-mana. Polisi akan menjemputmu di sini." Ia menatap Erina untuk terakhir kalinya sebelum berbalik, langkah-langkahnya cepat dan penuh amarah, mengejar Maudy yang hampir saja masuk ke mobil Vasko. Angin malam terasa menusuk. Rambut Maudy yang tergerai berkilau di bawah lampu jalan, hampir seperti dewi malam yang dipagut dosa. Romeo berdiri di depan mobil, menghalangi roda yang hampir berputar. Matanya membara, penuh determinasi