Maudy Di Serang Adira.

1530 Kata

"Hay cewek kampung!" Suara itu, sarkastis dan mengiris, membuyarkan pikiran Maudy yang masih sibuk dengan tumpukan berkas di mejanya. Tatapan penuh kebencian milik Adira, yang kini berdiri di ambang pintu dengan wajah penuh amarah, memakukan langkahnya. Kilatan di mata Adira lebih tajam daripada mata pisau, membuat Maudy tersentak. "Adira..." gumam Maudy, seolah kata itu saja sudah menyingkapkan sejarah panjang dan kelam di antara mereka. Sebelum Maudy sempat mengutarakan sepatah kata pun, Adira melangkah cepat ke arahnya, lengan terangkat tinggi, dan dalam sekejap, setumpuk air mengguyur wajah dan pakaian Maudy, mengotori baju elegan yang baru ia kenakan. Kantor yang sebelumnya dipenuhi kesibukan pagi tiba-tiba menjadi sunyi. Semua karyawan Syadiran menahan napas, menganga pada pemanda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN