65. Pendekatan 2 “Ray!” Adi berseru pada temannya itu saat Rayhan baru saja memasuki cafe. Cafe bergaya industri yang berada di pusat Surabaya itu terlihat sangat nyaman. Kursi-kursi ditata melingkar dan ada juga bangku panjang yang langsung menghadap jalan raya. Teman-teman Rayhan memilih duduk di kursi melingkar agar bisa berbincang dengan nyaman. Rayhan segera mendekati meja yang berisi gengnya. “Meli mana?” tanya Satri saat dia tidak menemukan Meli bersama Rayhan. “Mana aku tahu?” Jawab Rayhan acuh. “Bukankah dia datang bersamamu?” tanya Satria lagi. “Aku sendirian. Meli bilang dia akan datang sendiri,” terang Rayhan. “”Ya sudah. Aku pesankan Signature Latte. Minum dulu!” kata Adi. “Terima kasih,” jawab Rayhan. “Hai, maaf aku terlambat. Pesan apa ini?” Meli datang dan duduk d