William sempat menghentikan langkahnya ketika mencapai anak tangga terakhir, jantungnya berdentum cepat. Hening yang tercipta di dalam sana membuat rasa was-was meningkat cepat. Sampai kemudian lamat-lamat terdengar tangisan yang menyayat hati. "Vanilla!" William berlari menerjang pintu. Pria itu terperanjat, saking kagetnya tak ada yang dilakukan William selain berdiri kaku di ambang pintu. Pun dengan sang ibu yang tak kalah paniknya. "Mami, bukan aku yang bikin dia nangis, Mi. Cinta sendiri yang tiba-tiba datang dan nangis mohon-mohon sama aku minta dimaafkan. Bukan aku yang bikin dia nangis, Mi," ucap Vanilla tersendat, kentara sekali tengah menahan tangis saat rasa takut itu kembali muncul. Posisi dia dan Cinta saat ini yang ia khawatirkan akan kembali memicu salah paham. Cinta
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari