54. Angin Segar

1644 Kata

Hembusan napas Vanilla terdengar teratur, wajah polosnya terlihat sangat cantik, meneduhkan dan membuat siapa saja yang melihatnya tak pernah merasa bosan, begitu pun dengan William. Menatap wajah damai itu seakan mampu meluruhkan segala kesakitan yang sempat dirasakannya beberapa saat lalu. Mendekap tubuh mungil itu membuat William merasa nyaman, belum lagi wangi tubuh Vanilla. Berada dalam posisi sedekat itu, William tak lagi membutuhkan apa pun. Alih-alih tidur setelah minum obat, lelaki itu justru terjaga hingga pagi menjelang hanya demi memuaskan dahaganya, melihat wajah cantik itu. "Betapa aku sangat bersyukur memilikimu, Van. Kamu melengkapi sempurnanya bahagiaku." William memajukan tubuhnya mengecup dahi sang istri. Tetesan air yang runtuh dari langit masih terus menitik. Sem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN