52. Alasan

1560 Kata

Rintik gerimis menciptakan genangan di bawah sana, aroma tanah basah tercium kuat berpadu dengan hembusan angin yang meninggalkan kesan nyaman. Menghabiskan waktu lebih dari satu jam di tempatnya, tak membuat Vanilla merasa bosan sedikit pun. Segelas s**u ibu hamil rasa mocca telah tandas, begitu juga piring berisi potongan buah segar. "Dingin, Van. Berbaring saja, ya. Sejak tadi kamu terus di situ, bisa masuk angin nanti." William menghela napas berat. Lagi-lagi dia diabaikan, Vanilla seolah tak menganggapnya ada. Berkali-kali ia meminta maaf, sesering itu pula Vanilla menegaskan keinginannya untuk berpisah. William buntu, tapi dia tak mau menuruti kemauan sang istri yang sudah terlalu sering mengusirnya. Kepergiannya hanya akan menambah masalah menjadi runyam. "Mau Mas gendong?" Ge

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN