Chapter 43 : Mysterious Bouquet

1328 Kata

"Owh Man, finally!" tandas German, coba mengusik ketenangan Matteo. Menyodorkan gelas berisi alkohol. Matteo tersenyum pulas, meraih pemberian. "Thanks." "Aku tidak bisa membelikan mu apapun saat inj. Tapi, aku janji, jika kau membayar gaji ku nanti, akan aku pastikan untuk menyisihkan sedikit untuk membeli hadiah," janji German. "Tidak perlu. Kau bisa gunakan uang mu sepenuhnya," tolak Matteo. "Aku memaksa," sergah German. Menepuk sisi lengan kanan Matteo. Melirik ke arah Lucia. Wanita itu asik mengobrol. Berada di tengah keluarganya. Riang. Merasa begitu lengkap. "Jadi, berapa ronde nanti malam?" tanya German. Menggoda. "Sampai pagi!" balas Matteo datar. Lantas, mengembalikan gelasnya pada German. Melangkah menjauh. "Perhatikan lutut mu, okay! Jangan sampai lemas," teriak German.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN