Falcon menyuapi mulutnya dengan sarapan. Mengisi perut sebanyak mungkin. Berusaha pulih lebih cepat. Lantas, sekelebat bayangan bergerak mendekat. Masuk lewat pintu utama. Ia mengangkat pandangan. Menoleh seksama dengan aura menyerahkan. "Bagaimana?" tanya Falcon. Menyambut sosok itu. Serak. Menahan diri sejenak, dan menjatuhkan sendok. Membiarkan besi itu bergabung dengan bubur yang kian mencair. Hangat. "Mereka berbulan madu," balas sosok itu dengan derak langkah pelan. "Kemana?" lagi. Pungkas Falcon. Banyak bertanya. "Hawaii. Tanpa Four, Sir." Falcon mengalihkan mata. Menoleh ke arah jendela. Sedikit sinar muncul di celah-celah kecil. Seakan meminta izin untuk turut masuk. "Kau ingin aku melakukan sesuatu? Aku dekat bersama Four," tandas wanita itu. Memberi usul. Falcon meng