Chapter 41 : Men full of scars

1638 Kata

Lucia mengulum bibir. Menggeser iPad, sambil memeluk rapat Four. Sesekali tangan mungil anak itu menyentuh layar. Mengetuk pelan. Lucia tersenyum, mengecup sudut wajah Four, lembut. "Anak Mamah mau ke sini, ya?" tanyanya pelan. Berbisik rendah. Four menoleh. Bengong sejenak, lantas melempar senyuman hangat. Demi Tuhan, ia sangat tampan. Mewarisi senyuman Matteo seutuhnya. "Nanti, ajak papa ke sini, ya. Jangan ke Dubai. Mama bosan," kekeh Lucia. Membuat Matteo mengangkat alis. Pria itu menghentikan langkah, menaruh bag berisi mainan untuk Four, tepat pada sudut sofa. Lucia menoleh, melempar senyuman khas. "Eh. Sudah pulang. Kirain tadi mau pulang malam," sindir Lucia, melirik jarum jam yang menempel di dinding. Tepat pukul tujuh, malam. Matteo mendengus, mendekati Four dan menggendongnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN