Melepas penat, Matteo bersandar di sudut balkon kamar. Menyulut sebatang rokok dan menghisap nya ringan. Hembusan napas yang ia keluarkan terasa melegakan. Menatap Lucia terlelap tidur di ranjangnya, mendekap rapat putranya— Earth Juan Rashfour.
Mendadak. Ponsel pria itu bergetar. Memanggilnya di tengah malam buta. Mungkin penting. Matteo menoleh, lekas meraih benda itu, membaca susunan angka di layar. George Savalas, Matteo hapal nomor tersebut.
"Ya," sambut Matteo serak.
"Aku ingin bicara denganmu!" tawar George datar. Matteo mengeluh, melirik Lucia sekilas. Wanita itu belum mengatakan apapun pada George. Tapi satu hal yang pasti, Lucia dendam.
"Baiklah. Aku akan turun." Matteo memutuskan panggilan sepihak. Bergerak masuk kembali ke kamar dan menutup jendela balkon. Melewati Luc
