Lizzy tertegun. Ada begitu banyak terlintas pertanyaan namun dia tak akan bertanya pada Sena. Pria ini mencurigakan sekaligus berbahaya. Dia tak dapat dipercaya bagi Lizzy. "Tolong pertimbangkan baik-baik, bosku akan sangat senang jika kau datang ke perusahaan meski hanya untuk bertanya tentang kontrak." Saat itu pula Saga berjalan menghampiri mereka berdua masih dengan kepala pusing tapi tubuhnya mulai terasa nyaman. Dia bahkan tak curiga melihat Sena dan Lizzy duduk berdampingan. "Lizzy, tolong aku." Lizzy segera menghampiri memapah tubuh suaminya untuk duduk. "Wajahmu pucat sekali, kita pergi ke dokter ya," ajak Lizzy prihatin. Lizzy tak berbohong. Dia memang membenci Saga tapi tidak sampai mau menyakiti Saga dengan cara seperti ini. Sena sangat keterlaluan. "Tidak aku tak mau ke dok