Gail keluar dari mobil, memperbaiki dasinya yang miring sambil melihat bangunan besar di depannya, Perusahaan K milik Mahendra. Pagi ini dia mendapat email jika pimpinan mereka ingin bertemu Gail secara empat mata. Gail bukannya tidak tahu. Dia sadar dihubungi Ayah mertua Lizzy. Curiga sudah pasti tapi yang hanya bisa dilakukan oleh Gail adalah mengiyakan keinginan Mahendra. Tidak lama Gail sudah berada di ruang rapat menunggu kedatangan pria paruh baya itu sambil berpikir tentang segala kemungkinan yang terjadi. Pintu terbuka menampilkan sosok pria tegap dengan rambut yang di sisir rapi ke belakang. Kerutan tampak terlihat di sudut mata namun tak membuat tatapannya terlihat sayu. Dari langkah berjalan yang tegas Gail langsung tahu dia terlibat dalam masalah. Mahendra mengambil tempat