"Bunda senang ada orang baik yang mau membantumu." Yuna menyahut setelah Lizzy bercerita tentang kejadian tadi. "Iya Bunda, untung saja kalau tidak pasti aku jadi pusat perhatian," celetuk Lizzy seraya mengambil irisan buah apel. Rasa manis membuat wanita itu berlama-lama mengunyah. "Oh ya sayang, hari ini Bunda akan pulang ke rumah." Tangan Lizzy berhenti bergerak. Tatapannya menatap lekat pada Ibu mertuanya. "Loh kok tiba-tiba sih? Aku masih ingin Bunda ada -di sini buat teman ngobrol," protes Lizzy. "Bunda minta maaf tapi ini keputusan Ayah. Bunda bisa apa?" jawab Yuna. "Tapi tenang saja Bunda akan sering berkunjung kalau punya waktu." Lizzy awalnya merengus sebelum akhirnya menghembuskan napas panjang. "Baiklah tapi janji ya." Yuna mengganggukan kepala senang. "Kalau begitu Bunda