Satu Hari Tambahan

1004 Kata

Jam enam pagi. Sinar matahari menyeruak masuk menembus gorden berwarna putih. Lizzy terbangun lebih dulu, menatap Saga yang senantiasa memeluknya erat seakan tak mau wanita itu pergi. Mau menggeliat pun susah rasanya. "Sial," umpat Lizzy pelan. Ini sudah kesekian kalinya dia terpesona oleh Saga baik wajah maupun tenaga. Entah apa yang terjadi semalam, Lizzy bisa merasakan ledakan hasrat membuncah di antara mereka berdua dan berakhir dengan tubuh yang sakit-sakitan terutama Lizzy. Dia tak tahu harus mengatakan apa lagi. Lizzy harus siap jika ke depannya akan ada kehidupan yang tumbuh di dalam rahimnya. Wanita itu mengembuskan napas panjang namun pelan, ditatapnya sayu Saga dan jemarinya mulai mengusap wajah sang suami. Saga tampak tidak terganggu bahkan dari ekspresinya tambah tertidur p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN