Malam harinya Aafia benar-benar merasa susah tidur. Pikirannya terganggu. Di sisi lain ia merasa bersalah pada Rasi karena menanyakan hal yang mungkin sangat sensitif untuk dibahas lelaki itu. Tetapi di sisi lain ia merasa benar, tidak salah bukan jika ia bertanya alasan mengapa Rasi menerima perjodohan yang dilakukan kedua orangtua mereka? Pada pukul satu malam barulah Aafia benar-benar bisa tertidur. Tidak heran, sekarang jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi dan ia baru bangun. Aafia sedikit bernafas lega karena ia tidak terlambat untuk kuliah, jadwalnya pagi ini di jam sembilan pagi. Masih ada satu jam lagi, namun ia merasa bingung dan tak berani keluar dari kamar. Apakah diluar masih ada Rasi? Bagaimana pun juga ia bangun terlambat dan tidak membuat sarapan. Atau jangan-jangan le

