Rasi mengacak-acak rambutnya kesal. Ini sudah tiga hari sejak Aafia pergi. Rasi tidak tahu di mana istrinya sekarang, setiap hari ia datang ke kampus mencari Aafia. Tetapi Aafia tidak datang, sudah tiga hari pula istrinya itu absen di kampus.
Aafia seolah menghilang ditelan Bumi.
Pekerjaannya di kantor pun tidak beres, semua ikut kacau.
Sudah berkali-kali pula Rasi mendial nomor Aafia, tapi nomor istrinya itu tidak aktif. Sepertinya Aafia sengaja mematikan handphone-nya, atau lebih parah nomornya telah diblokir oleh Aafia.
Tringgg… Tringgg…
Rasi meraih ponselnya, ia menelan salivanya susah payah ketika melihat nama kontak yang meneleponnya.
Mama.
Panggilan pertama pun berakhir. Rasi tidak mengangkat panggilan Mamanya itu. Namun, kelegaan yang baru saja ia lakukan kembali menguap ket
