Pada pukul tiga sore, akhirnya Rasi tiba di apartemen. Aafia langsung menyingkirkan laptopnya dan menyambut kedatangan suaminya itu. “Tumben banget kak Rasi cepet pulang,” komentar Aafia. Ia mengambil alih tas kerja Rasi. “Kerjaannya udah pada siap, jadi pulang cepet.” Rasi menjawab sembari membuka sepatunya lalu mengganti dengan sandal rumahan. “Mau minum apa?” tawar Aafia ketika melihat Rasi menjatuhkan dirinya di sofa. “Air putih aja, yang dingin lebih bagus,” jawabnya. Aafia mengangguk patuh, ia mengambilkan air putih sesuai yang diminta oleh Rasi. Setelah itu ia membawa minuman itu ke ruang keluarga dan memberikannya pada Rasi. “Kak, aku boleh nanya sesuatu nggak?” tanya Aafia ragu bercampur cemas. Kedua tangannya meremas ujung kaos yang sedang ia gunakan. “Nanya apa?” Rasi men

