Beberapa bulan kemudian... Usia Aarav sudah memasuki bulan ke sembilan. Semakin bertambah usianya, ia semakin pintar. Rasi pun juga sudah mengajarkan putranya itu berjalan walau masih harus dituntun dari belakang. Pagi ini, di hari minggu yang memang hari libur merupakan hari bersantai untuk Rasi. Lelaki itu pun masih nyenyak dalam tidurnya. Sementara Aarav telah dimandikan oleh Aafia dan sudah harum. “Aarav duduk anteng di sini dulu yah, Mama mau mandi dulu.” Aafia menyusun bantal guling di sekitar ranjang agar pergerakan Aarav terbatas. “Jhaddjajid ma.” Ntah memakai bahasa planet mana, bocah itu menjawab. Aafia tersenyum, ia pun melangkah menuju kamar mandi. Sementara Aarav yang tinggal sang Mama mulai bosan dengan squishy yang ditinggalkan oleh Aafia. Kepala anak itu menoleh ke ki

