Albert duduk di meja makan dengan wajah yang penuh tekanan. Ia sudah terbiasa dengan segala keinginan aneh Kiara selama ini, tapi kali ini benar-benar di luar nalar. Boneka gabungan minion dan moomin itu, dengan bentuk tambal-sulam yang tidak wajar, kini duduk manis di kursi seberang mereka, seolah ikut menjadi bagian dari keluarga. Pelayan sudah menaruh piring kosong di depannya, bahkan sendok dan garpu, atas perintah Kiara yang bersikeras memperlakukannya seperti tamu kehormatan.
Albert menatap boneka itu dengan sorot dingin. Tangannya menggenggam erat pisau steak di sebelah piringnya. Ia benar-benar tergoda untuk mengakhiri sandiwara konyol itu dengan sekali tebas, membuang benda aneh tersebut ke tempat sampah. Namun, saat ia melirik Kiara, wajah polos istrinya yang sedang tersenyum pu
