Albert menggandeng tangan Kiara dengan lembut saat mereka menaiki tangga jet pribadi yang sudah siap menunggu di landasan. Pria itu tidak berkata apa pun, hanya menggenggam tangan istrinya seolah menyampaikan bahwa ini bukan lagi tentang paksaan, tapi tentang perjalanan mereka berdua yang akan dimulai dari titik ini. Anehnya, Kiara tidak menarik tangannya, tidak juga menunjukkan ekspresi terpaksa. Ia membiarkan dirinya digandeng, bahkan merasakan kehangatan yang tidak asing dari telapak tangan Albert. Di dalam jet, ruang kabin terasa mewah namun tetap hangat. Sofa kulit putih, meja kayu mengilat, dan aroma parfum khas Albert memenuhi udara. Kiara duduk di sisi jendela, memandangi awan yang mulai menutupi langit Zurich. Ia menghela napas pelan. "Aku tidak pernah berpikir akan pulang sebag