Albert memarkir mobil hitam mewahnya tepat di depan butik perhiasan terbaik di kota. Seorang karyawan menyambutnya dengan ramah dan penuh hormat, segera mengenali siapa yang datang. Sosok pria dingin dengan aura dominan itu bukanlah pelanggan biasa. Albert berjalan tanpa banyak bicara, langsung menuju etalase berlian paling mahal. Tangannya menunjuk pada sebuah kalung berdesain klasik, bertatahkan berlian berbentuk tetesan air, sempurna untuk menggantung di leher jenjang Kiara. “Bungkus ini. Khusus. Dengan kotak beludru warna biru tua,” ucap Albert dingin. “Siap, Tuan Albert,” jawab karyawan itu gugup. Setelah perhiasan itu selesai dibungkus, Albert tidak langsung kembali. Ia keluar dari toko dan berjalan kaki ke arah ujung blok, menuju sebuah toko bunga yang penuh dengan aroma harum da