Devan menghapus air matanya dan keluar dari Rumah sakit. Ia harus memberi pelajaran pada Ajeng terlebih dahulu sebelum membuat perhitungan dengan Rubi. Saat ini ia belum bisa menemui Rini hingga melihat Ajeng juga merasakan sakit seperti yang dirasakan Rini. Di luar Rumah Sakit, tampak beberapa anak buah Devan yang baru tiba. Devan segera menaiki mobil dan duduk memandang keluar jendela dengan rahang mengeras. “Bagaimana di sana ?” tanya Devan pada salah satu anak buahnya. “Clear !” ucapan singkat dari anak buahnya membuat Devan tersenyum dengan kilatan mata penuh kemarahan. Tidak berapa lama, mereka tiba di apartemen milik Ajeng. Devan segera masuk ke dalam dan mendapati Ajeng yang tiba-tiba hendak menyerangnya setalah menggigit tangan salah satu anak buah yang memegangnya. Devan men

