57.

2381 Kata

"Mbak, kita sudah di bandara. Mbaknya di mana? Kok nggak kelihatan?" Suara Heny yang nyaring memenuhi telinga Sarah. "Sebentar ya! Aku baru masuk area bandara. Belum parkir. Tunggu saja, sebentar lagi aku sampai. Kalian bisa menungguku sambil memesan kopi atau roti." "Nggak mau, Mbak! Makanan di bandara mahal. Kita tunggu di kursi-kursi ini saja." "Jangan begitu! Aku akan mentransfer ke dompet digitalmu. Beli saja yang kalian mau. Pesankan cappucino untukku." Sarah merasa bersalah pada teman-teman Batamnya. Beberapa hari yang lalu, mereka berkirim pesan dan mengatakan ingin berlibur. Sarah refleks mengajak mereka ke Jakarta jika diijinkan Fian. Sarah juga berjanji akan menjemput dan mengajak mereka berkeliling. Namun kini, saat mereka sampai di bandara, Sarah justru terlambat datang. J

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN