"Mbak, katanya kemarin Mas Fian dipuji habis-habisan ya? Sampai pak bupati muji-muji juga lho. Bener nggak sih?"
Baru saja Sarah masuk, Heni sudah mencecarnya dengan pertanyaan. Nina dan Putra juga langsung nimbrung di depan mejanya, menunggu cerita Sarah tentang yang terjadi kemarin.
"Iya, katanya mas Fian juga dapat proyek baru dari pak bupati," tambah Nina.
"Pasti mas Fian senyum-senyum nggak jelas seharian kemarin." Putra tertawa membayangkannya.
"Kalian dapat informasi dari mana?" Sarah menggeleng pelan.
Tangannya melepas ransel, membukanya, mengeluarkan laptop, lalu menyimpannya di laci bawah.
"Ada temanku yang bilang. Dia kerja di puskesmas, bidan. Malahan dia bilang kalau pak bupati juga merangkul mas Fian kayak sama temannya. Bener gitu ceritanya, Mbak?"
"Mbak, jawab dong!
