44. Sebuah Permintaan

1458 Kata

Sarah tidak bisa lagi membuka matanya. Kantuknya menyerang dengan cepat dan tepat. Kelopak matanya seakan dilumuri lem sehingga ingin terus tertutup padahal jam masih berada di angka sepuluh lebih sedikit. "Ana, aku sudah mengantuk." Sarah kembali menguap. "Ya sudah, tidur saja! Lagi pula, siapa yang menyuruhmu menemani aku begadang?" Ana melirik sekilas pada temannya yang sudah tidak kuat mengangkat kepala sebelum kembali fokus pada layar laptop. "Tadinya aku pikir ingin menemanimu menulis. Kamu 'kan tamu. Masa iya yang punya rumah tidur?" "Justru kalau kamu tidur. Aku jadi lebih fokus menulis. Sudah ah, sana tidur!" "Iya, aku mau tidur dulu. Kalau lapar, makan saja puding di lemari es. Ada roti juga di meja. Pokoknya terserah kamu mau apa." "Sip!" Ana mengangkat jempolnya. Dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN