Suara bell Apartemennya yang terus saja berbunyi nyaring membuat Freya yang masih ingin bermalas-malasan pun terpaksa untuk bangkit dari kasurnya. Dengan kedua mata yang masih sangat berat untuk dibuka, dia berjalan kearah pintu sambil sesekali menguap. Penampilannya yang saat ini begitu acak-acakan dengan rambut yang terlihat sangat jelas berantakannya, muka bantal. Dia membuka pintu, "Siapa?" Tanyanya sambil mengusap matanya. "Aku," Begitu penglihatannya jelas, dia melihat siapa sosok yang sedang berada dihadapannya. Berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini semua nyata dan bukan mimpi indah belaka, dia mencubit tangannya sendiri. 'Ini bukan mimpi. Kenapa lelaki ini berada didepan Apaartemenku?' Pikirnya. Wajah bercampur bingungnya terlihat cukup jelas, tentu saja membuat le