Zavier semakin gencar mencari tau keberadaan mamanya Nino. Hanya itu satu-satunya cara supaya dirinya bisa menyelamatkan keluarganya dari semua hal buruk ini. Jauh di dalam hatinya, ia berharap Nino tidak pernah berubah dan mengkhianatinya. Selama ini ia udah mempercayakan semuanya kepadanya. “Aku merindukan momment kebersamaan kita dulu, yang selalu menghabiskan waktu bersama.” Ujarnya sambil memijat kepalanya yang pusing. TOKTOKTOK! “Masuk!” Pintanya. Sebenarnya ia sedang tidak ingin di ganggu sekarang. Tapi dirinya saat ini sedang berada di kantor wajar saja bila ada mendatanginya. “Pak kami udah menemukan bukti yang bapak minta.” Karyawannya tersebut menyerahkan sebuah file dan dokumen yang udah di tandatangani Zavier. “Ini apa? Aku tidak pernah menandatangi ini!” Serunya. Ia bar