Freya udah berdandan dengan sangat cantik sekali untuk menyambut suaminya. Dia selalu mengetahui kapan waktu suaminya kembali, ia udah memesam makanan untuk mereka berdua agar bisa makan malam bersama. Tentu saja bukan cuma untuk dinner bersama, waktunya sudah mepet sekali. Tapi sampai sekarang Zavier tidak memberikannya jawaban. “Malam ini harus berhasil merayunya.” Terlihat Freya sangat gugup. Mendengar suara bell berbunyi, di bergegas berjalan ke arah pintu, lalu tersenyum, “Kamu keliatan capek banget, sini biar aku bawain tasnya.” Freya memberikan sebuah kecupan di pipi lelaki itu. Membukakan jas yang dikenakannya. “Aku udan siapin air panas untuk kamu. Sebaiknya kamu mandi dulu. Baru kita makan malam.” Ucapnya lagi. Senyumannya terus saja mengembang di wajah cantiknya. Zavier y