"Nona, sebaiknya Anda ke kamar saja," ujar Martin seraya memapah Mayang yang semakin memucat. "Aku cuma ... bingung," gumam Mayang seraya berjalan. Beberapa pelayan mendekat, tetapi Martin langsung melambaikan tangannya agar mereka menjauh. Ia tahu yang dibutuhkan Mayang saat ini hanyalah waktu dan istirahat. Jadi, ia membawa Mayang ke kamar lantai dua. "Anda bisa tiduran," kata Martin pada Mayang yang kini terduduk di tepi ranjang. "Saya akan panggil dokter keluarga soalnya Anda belum makan sama sekali. Anda nggak boleh tumbang." "Apa kamu tahu ... om Ivan ... suami aku, apa dia nyari aku?" tanya Mayang. Martin mengangguk. "Beliau beberapa kali bertanya pada tuan, apa Anda sudah ditemukan. Tapi kayaknya tuan masih belum memberitahu suami Anda. Bagaimana pun, tuan merasa kecewa deng

