Mayang kembali mencebik atas pujian yang diberikan Ivan. Ia bersyukur Ivan hanya mencolek sedikit pipinya. Ia tak ingin pria itu tiba-tiba bertingkah m***m. "Om nggak usah muji-muji kalau emang Om ada maunya. Aku tahu kok, Om masih pengen sesuatu dari aku," ledek Mayang dengan nada kesal. Ivan menoleh pada Mayang lagi dan ia tersenyum miring. "Ya, kamu benar. Aku mau kamu seutuhnya." Mayang meringis risih ketika jari telunjuk Ivan bergerak dari atas ke bawah dengan posisi teracung ke arah tubuhnya. Seketika Mayang merapatkan kakinya dan menyilangkan lengan di d**a. Aksi itu membuat Ivan langsung tertawa gemas. "Ya ampun, Yang! Yang! Aku udah liat semua. Udah pegang dikit lagi," ujar Ivan dengan nada santai. Mayang semakin memerah. Ia harus mengalihkan obrolan! "Kalau Om masih mikir m*