"Jadi ... aku cuma buat dipamerin ke orang-orang?" tanya Mayang. Ivan tertawa kecil. "Kamu harus bisa berperan dengan baik sebagai istri aku besok. Yuk, turun! Reva pasti udah nungguin kita." Ivan tersenyum tipis. Rasanya menyenangkan juga pulang bersama Mayang. Dulu, ia selalu sendiri atau pulang bersama Toni. Namun, jelas pulang diantar Toni tidaklah menyenangkan! Ia bisa berbincang-bincang panjang dengan Mayang selama perjalanan pulang tadi. Dan itu benar-benar membuat Ivan begitu senang. Apalagi, kini Mayang tinggal di rumahnya. Yah, mereka tinggal di satu atap karena mereka adalah suami-istri. Melihat Mayang berjalan masuk ke rumahnya saja ia sudah senang. Apalagi ketika dari dalam Reva berlari ke arahnya. "Papa!" pekik Reva senang. Ivan berhenti melangkah untuk berlutut dan meny