Bab 43. Penilaian Mertua

1604 Kata

Mayang bertatapan dengan Ivan. Tentu saja, Mayang seolah disadarkan oleh situasi. Ia bukanlah menantu idaman di keluarga Ivan. Ia tak lupa bagaimana hinaan yang ia terima dari ayah dan ibu Ivan. Lalu, semalam ia seenaknya memberikan tubuhnya pada Ivan. Hingga pagi ini, ia masih merasa dilambungkan oleh Ivan. Apakah semua ini salah? Mayang segera turun dari konter karena tak mau mereka tiba-tiba muncul ke dapur atau ruang makan dan melihatnya sedang b******u mesra di dapur. Seketika, Mayang merasa malu dan takut. Ia bisa mempercayai Ivan, tetapi mertuanya cukup mengerikan. "Ya udah, kalian siapin sarapan sekarang juga! Dan tolong siapkan teh hangat dulu buat mereka!" perintah Ivan pada pelayannya. Ia mengambil dua cangkir kopi yang telah siap beberapa detik lalu itu. "Baik, Tuan!" Ivan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN