Mayang melepaskan pelukannya dengan hati-hati karena ia tak mau membuat selang infus Reva terusik. Ia tersenyum lebar pada Reva yang masih tampak takjub dengan kehadirannya. "Mama di sini," kata Mayang seraya mengusap kepala Reva. "Kamu bisa tiduran kalau kamu pusing." "Aku nggak pusing, Ma. Aku udah sembuh. Aku mau pulang," kata Reva. "Iya, nanti kamu boleh pulang kata papa," tukas Mayang. "Apa kamu baru mimpi tadi?" Reva mengangguk pelan. "Aku mimpi Mama mau pergi dari aku. Aku nggak mau." "Mama nggak bakalan pergi," sahut Mayang cepat. Ia meremang, jika ingat tindakan pengusiran Priyo semalam. Entah bagaimana jika pria itu terus mengusirnya nanti. "Ya. Kemarin ... mama Reni bilang, aku harus nyuruh papa biar ngusir Mama dari rumah. Mama Reni jadi galak dan marah terus sama aku. Ak

