Ivan membuka pintu belakang mobil, memasukkan tas Reva lalu menutupnya. Ia segera membuka pintu depan dan mendudukkan Reva di sana. "Reva, kita pulang sekarang. Oke?" Ivan dengan lembut mengusap kepala Reva, tetapi ia baru sadar bahwa tubuh Reva terasa sedikit hangat. "Va, apa kamu pusing?" tanya Ivan. "Kamu udah makan?" Reva mengangguk pelan. "Ya, udah." "Oke." Ivan segera masuk ke mobil, ia lalu mengambil termometer di laci dasbor dan mengecek suhu tubuh Reva. "Va, kamu kayaknya demam. Kita liat gimana kondisi kamu nanti ya, kalau masih panas kita rumah sakit dulu ya." Reva mencebik, ia tak suka datang ke rumah sakit apalagi bertemu dokter. Namun, karena ia bersama Ivan, ia pun menurut saja. Mobil Ivan terus melaju dengan kecepatan sedang. Ivan sesekali melirik Reva yang hanya terdi

