Ivan mengingat-ingat lagi, liontin Mayang memiliki inisial A. Rasanya itu sungguh cocok jika A adalah Adam. Karena masih penasaran, Ivan segera mengikuti langkah pria itu. Sayang, ketika ia keluar, ia melihat Adam telah masuk ke lift. "Sial!" Ivan mendesis ketika ia jelas-jelas melihat Adam menggenggam liontin itu di tangannya seolah itu adalah hal yang sangat berharga baginya. Dan pintu lift mendadak tertutup. "Kenapa, Tuan? Apa ada masalah?" tanya Toni. Ya, ada banyak! Ivan berpikir dalam hati. Ia mungkin tak akan mendapatkan kerja sama dengan Adam, lalu sekarang ia penasaran sekali dengan siapa Adam dan liontin itu. "Ton, tolong kamu selidiki latar belakang Pak Adam sekarang juga. Kirimkan ke aku hari ini juga. Buruan!" perintah Ivan pada Toni. "Kenapa Tuan tiba-tiba mau mencari ta

