Keesokan harinya, Ivan sibuk meminta Toni untuk membuat janji temu dengan Adam. Ia merasa harus segera menemui Adam. Ia sudah mengecek sendiri liontin Mayang tadi malam ketika Mayang telah tidur. Melihat liontin itu membuat Ivan semakin yakin bahwa itu adalah liontin pasangan dari milik Adam. "Tuan Adam sedang ada perjalanan luar negeri. Beliau baru akan kembali 3 hari lagi," kata Toni. Ivan mendesahkan napas panjang. Ia kecewa karena keadaan tak membantunya. Dengan gusar Ivan meletakkan tangannya yang saling bertautan di belakang kepala, ia lalu membuang napas berat lagi. "Ada apa, Tuan? Kayaknya Tuan nggak pernah sengebet ini mau ketemu sama calon investor. Kita bisa cari yang lain, Tuan, kalau tuan Adam nggak berminat," ujar Toni. Ivan menggeleng seraya menurunkan tangannya. "Masala

