Mayang tak ingin menangis, tetapi hatinya terasa pedih sekali. Ia pernah jatuh cinta, beberapa kali malah. Waktu SMP, ia sudah mulai jatuh cinta dan pacaran. Ketika ia patah hati, ya, rasanya menyakitkan. Terakhir kali ketika ia putus dengan Bayu, itu juga sangat mendera batinnya. Sebab apa? Sebab keadaan yang membuat ia harus putus. Ia hanyalah anak miskin, tanpa asal-usul yang jelas dan itu yang membuat orang lain memandangnya rendah. Miskin dan yatim-piatu. Sungguh perpaduan yang sempurna! Namun, kali ini, lebih dari semua rasa sakit yang pernah ia alami. Ini yang paling menyakitkan. "Om Ivan nggak akan mau aku pergi," ucap Mayang seberani mungkin. Padahal, suaranya bergetar. Tamparan keras tadi sudah membuatnya takut. Bahkan ia disebut sebagai lintah oleh mertuanya. "Apa? Kamu pikir

