"Gimana?" Topan sudah mondar-mandir di depan kamar mandi menunggu Aniska, yang baru saja Topan belikan testpack untuk gegas digunakan detik itu juga. Padahal ... Aniska, kan, cuma bilang 'kalau.' Yang lalu Topan bernapas lega, entah mengapa, melihat garis satu di alat tes kehamilan itu. "Bapak nggak mau aku hamil, ya?" Tentu saja! "Bukan, Nis." "Tapi mukanya kayak yang bersyukur gitu lihat tanda negatif di testpack." "Iya, saya memang bersyukur. Senggaknya, jangan dalam waktu dekat." "Tapi Bapak sadar, nggak, tiap keluar di dalem terus?" Topan mengerjap. Iya juga, ya? Wah .... "Next time saya atur di luar." Aniska mencibir seiring dia rebut testpack tadi, lalu dia buang ke tong sampah pojok dapur. "Emang kalo hamil kenapa?" Meski sejujurnya, Aniska juga setuju sama omongan sua