"Kenapa kau, Nis? Suram kali wajah kau. Cerita sama aku." Aniska menghela napas panjang dihampiri ibu bos rasa saudara sedarah. Yeah ... itu karena ibu ini sahabat ibunya, jadi baik sekali sama Aniska. Beruntung para pegawai di sini sudah maklumi kebaikan beliau kepada Aniska, yang tentunya dianak-emaskan di sana. Saat pertama kali Aniska datang dan bekerja, bu bos langsung memberi pengumuman bahwa Aniska ini bla-bla-bla, tetap perlakukan dia dengan baik, tetapi tegur saja bila memang salah, hanya saja jangan merasa iri bila perlakuan bu bos agak lain kepada Aniska. Begitulah. Yang meski demikian, Aniska ingin bekerja sebaik mungkin, sebagaimana pekerja yang lain. Namun, hari ini Aniska agak resah, dilanda bingung pula, yang terbaca dari raut wajahnya oleh bu bos. Di ruang setrikaan i