62. Menghitung Hari

2268 Kata

"Kok, cepet banget, Bu?" Di telepon, esok paginya Aniska dapat kabar dari ibu terkait apa hal yang sudah terjadi kemarin itu. "Lebih cepat lebih baik, kan, Nis? Biar Ibu tega dan nggak resah terus buat ngelepas kamu di sana kalau sudah ada yang mau tanggung jawabi." "Lho ... emangnya selama ini, selama Nis di sini, Ibu resah terus, ya?" "Iyalah. Kalo nggak, mana ada Ibu titipin kamu ke bos laundry itu." Sambil terkekeh. Aniska mencebik pelan. "Tapi nikah tiga bulan lagi itu terlalu cepet, Bu. Lagian, kok, nggak diskusi sama Nis dulu, sih, soal penentuan tanggal? Ibu juga, emangnya beneran fix nerima cowok itu buat jadi suami Nis?" Ibu bilang, "Kan, Nis udah setuju. Lagian kalau udah begini mah nggak usah lama-lama, Nis. Selagi masnya sanggup sama hal itu." Aniska pijat-pijat kening.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN