"Minum dulu." Di sebuah kamar kos yang Aniska masuki, selepas tadi ada obrolan singkat antara Pak Topan dengan pak satpam. Well, ini kos putra. Tentu saja tak semudah itu Aniska lolos dibawa masuk ke salah satu kamar penyewanya. Yang mana kondisi Aniska tampak sangat memprihatinkan sepertinya hingga dia dapat duduk di sini sekarang. "Saya nggak ada minuman selain air putih, maaf." Aniska masih sesenggukan, padahal air matanya sudah surut. Oh, Tuhan ... dia betul-betul memprihatinkan. Perihal baju laundry, sudah Topan letakkan di dekat lemari, tinggal dia bereskan saja nanti, yang penting Aniska dulu diatasi, tampaknya memang sedih sekali. Kenapa, ya? Mikirin apa? Topan baru melihat kondisi seorang Aniska yang serapuh ini. Untungnya, Topan punya tisu, lalu dia sodorkan kepada Aniska d