Malam itu .... Pintu rumah diketuk lagi. Venus yakin siapa tamunya kali ini, pastilah Gempa dan memang pria itu sejak sore tadi. Waktu Venus usir dengan halus, Gempa bahkan tidak benar-benar pergi. Orang tua Gempa pun sempat menunggu Venus membukakan pintu rumahnya lagi, tetapi Venus justru mengunci. Dia sudah meminta dengan sopan kepergian mereka saat Bumi mengeluh pusing. Persetan dengan apa hal tujuan mereka, Venus tidak peduli. Jujur, dia sudah tidak ingin berurusan lagi. Toh, harusnya juga begitu, kan? Venus bahkan sudah memenuhi permintaan orang tua Gempa untuk pergi dari kehidupan anak mereka itu. Meski sempat kembali datang saat dia dinyatakan hamil, tetapi tak serta-merta menerjang, memaksa kehendak, saat melihat ada cincin di jari manis Gempa. Venus langsung mundur teratur, lag